Page Popularity
Latest Post
- Berkulit Putih = Cantik ???
- MENJADI FTM ? WHY ?
- BALADA PARA TETANGGA
- Ibuku seorang BLOGGER
- Belajar Memutuskan, BELUM atau TIDAK AKAN
- KONTROVERSI PATUNG INUL
- KOTA versus DESA
- MERAMBAH HUTAN BARU
- TENTANG DUA LELAKI
- ALIRAN BARU, ATAU AGAMA BARU ?
Categories
Links
- The Clickers
- PageRank Meter
- Seputar Balita
- Yossy Rahadian
- Lirik Pernah Muda
- Latihan SEO Untuk Pemula
- wallpaper1001
- FreeWebSubmission
Supported
Live Counter
Archives
Traffic Stat
AA GYM tampil di acara KICK ANDY
Lama tidak bersua dengan Aa Gym ada perasaan kangen juga pada beliau. Kangen pada kehalusan bahasanya, kebijaksanaannya juga humor-humornya….Saya memang mengidolakan beliau. Beliau adalah dai yang menyampaikan kebenaran dengan kata-katanya yang sederhana, tanpa kesan menggurui atau sok tahu, dan dikemas secara halus dalam bahasa yang sangaaaat sopan. Bagi beliau Islam adalah agama yang Rahmatan lil ‘alamin, maka menyampaikannya pun harus dengan kasih sayang. Tidak ada paksaan untuk masuk Islam, dan tidak perlu kekerasan untuk menyampaikan kebenaran. Hati harus diketuk dengan hati. Begitulah kesanku pada beliau. Sebelum menikah dulu, hampir setiap jadwal ceramah Aa di Jakarta saya datangi. Kadang materi ceramahnya itu-itu juga sih (hehehe maaf A..), tapi aku mencari kesejukan dalam kebersahajaan beliau.
Pertama melihat Aa Gym, ketika beliau hadir mengisi ceramah di sekolahku, sekitar tahun 1999 kalau tidak salah. Beliau belum begitu terkenal, ceramahnya masih di
Begitulah yang beliau ceritakan dalam acara kick Andy. Sampai akhirnya cara yang beliau ambil adalah berusaha melepaskan kecintaan jutaan jamaahnya dengan cara yang kontroversial. Menikah lagi alias poligami.
Jalan hidup seseorang, keputusan yang diambil oleh siapapun, adalah hak dia dan akan dia pertanggungjawabkan di hadapan Allah, oleh dirinya sendiri. Kalau ada yang tidak sepaham dengan dia, maka tidak mengapa, selama tidak saling menyakiti. Itulah kata-kata beliau yang lainnya. Saya kira, orang sebijaksana Aa Gym memang pantas diberikan kepercayaan oleh masyarakat dalam menentukan jalan hidup beliau sendiri.
Tapi ternyata masyarakat belum siap. Kadang kita belum bisa memilah-milah mana bagian yang kita suka dan mana bagian yang kurang kita setujui. Kadang nila setitik menodai susu sebelanga. Kebaikan Aa yang selama ini menunjukan kesederhanaan berpikir, kelurusan pandangan hidup, kelembutan hati, dsb. semua terlupakan karena ketidaksetujuan kita pada satu hal. Mungkin satu hal yang sebenarnya biasa saja, hanya kita yang kurang tahu ilmunya.
Sampai hari ini saya masih kagum sama Aa Gym dan masih menunggu kata-kata bijaknya yang menyejukkan. Mungkin kalau boleh saya menyayangkan, bahwa ada jutaan umat (terutama ibu-ibu), yang sekarang berhenti mengaji, berhenti belajar, dan bahkan menafikan semua pengajaran yang dulu beliau ajarkan. Kata-kata yang mereka ingat tentang aa Gym hanyalah Aa nikah lagi, berpoligami. Sayang sekali, dan mungkin harus segera ada Aa Gym junior yang akan menarik simpati ibu-ibu lagi dan kembali getol mengaji. Dai yang tidak takut dengan kesuksesan, tidak merasa terlalu bersalah karena kesibukan, dan tidak berpoligami dulu sebelum pemahaman umat disiapkan. Atau setidaknya sebelum ada ustadz lain lagi yang bisa meneruskan perjuangan.
Kalau hari ini Aa Gym merasa lebih nyaman karena lebih banyak aktivitas di lingkungan keluarga, alhamdulillah. Itu pilihan hidup Aa. Saat ini saya sangat berharap, segera terbit sinar sinar baru yang akan secemerlang Aa Gym, atau lebih lagi, yang akan menuntun bangsa ini menuju hari esok yang lebih baik.
Label: opini
Posting Komentar