Resensi Buku Rich Dad Poor Dad Resensi Buku Attractor Factor Resensi Buku Master Your Mind Resensi Buku The Secret-Rhonda Byrne Resensi Buku Financial Revolution by Tung Desem 

Waringin  
Looking for something? Ask uncle G00gle...

Page Popularity


Latest Post

Categories

Links

Supported

Live Counter


Archives


Traffic Stat

Perjuangan hidup tak selalu dimenangkan oleh mereka yang terkuat atau yang paling sigap, cepat atau lambat, orang yang YAKIN DIRINYA BISA, itulah yang tampil menjadi JUARA (Napoleon Hill)

TENTANG DUA LELAKI


Blinklist Blogmarks Bumpzee Dzone Furl Netscape Netvouz Reddit scoopeo Scuttle Smarking Taggly Yahoo my Web Digg Delicious Stumbleupon technorati

Catatan cinta ini aku mulai dengan kisah dua orang lelaki.

Bagian pertama, ceritaku untuk lelaki yang pertama.

Aku yakin dia tidak akan membaca catatan ini, karena di negeri kami computer dan internet begitu asing dan mahal. Jadi tidak mungkin orang selugu ini bersentuhan dengan keyboard dan mouse. Oleh karena itu aku bebas bercerita tentang dia.

Aku memanggil dia Bapak.

Bapak adalah orang yang selalu ceria, penuh humor, penuh semangat dan tidak kenal mengeluh. Tidak ada kata menyesal dalam kamus Bapaku. Tipikal seorang bapak yang menakutkan atau keras samasekali tidak terdapat pada Bapakku. Justru kasih saying yang dia tunjukkan padaku dan anakku, diam-diam sering membuatku terharu.

Misalnya cerita saat aku lahir bapakku ternyata menangis, pasti tangis bahagia. Katanya beliau kaget melihat tanganku yang mengepal, disangkanya aku engga punya jari…hehehe…Ketika anak-anak aku paling suka digendong bapakku. Ke kebun, ke rumah nenek, bahkan hanya dari ruang tengah ke kamarpun aku maunya digendong (aku sering pura-pura tidur di depan tv biar aku digendong hahaha…). Menginjak remaja aku mulai kenal dan suka sama lawan jenis. Pernah suatu hari aku bawa temen cowok ke rumah, sama Bapak ditungguin tuh di ruang tamu, pake acara pura-pura baca buku segala..hahaha…disatpamin nih ye…

Itulah sosok Bapkku yang sederhana, ceria, dan sangat menyayangiku. Apasaja yang aku minta, selama dia mampu akan dikabulkan. Mamahku kadang rada pilih-pilih sama keinginanku, nah biasanya diam-diam Bapak yang membelikanku. Seperti sepeda Mustang, pernah juga meja belajar, bahkan baju overall…

Bapakku tidak banyak memberiku petuah dengan kata-kata bijak, tapi aku merasa, karena beliau juga ibukulah, aku menjadi orang yang percaya diri. Seandainya orang-orang di sekelilingku membenciku, tidak mau membantuku, atau menghinaku, maka Bapak dan ibuku akan tetap mencintai, membantu dan mempercayaiku. Itulah kekuatanku.

Keinginan Bapak dan mamah yang sampai hari ini masih sangat didambakan adalah naik haji. Aku sedih kalau aku ingat sampai hari ini belum kesampaian membantu mereka.

Bagian kedua, ceritaku untuk lelaki kedua.

Suamiku.

Dia pasti orang pertama yang membaca tulisanku hehehe….

Dulu sebelum aku menikah, masih bekerja sambil kuliah, aku pernah bertanya kenapa wanita harus menikah. Toh wanitapun bisa menghidupi dirinya sendiri. Pertanyaan itupun tidak mendapat jawabannya. Hingga suatu waktu, aku merasa bosan sendirian. Makan sendiri, kerja sendiri, kuliah sendiri, bahkan pulang kampung naik bis sendirian. Kadang ada hal-hal yang ingin aku bagi dengan orang lain. Saat itulah aku tahu kenapa makhluk hidup harus berpasangan. Saat itu aku berdoa semoga semoga jodohku didekatkan.

Dan beretemulah aku dengan dia. Bukan baru berkenalan sih, karena sudah dua tahun kami bekerja dalam satu bagian di perusahaan yang sama. Tapi selama ini aku memang belum ada feeling sama dia. Kami mulai dekat ketika ternyata dia kuliah di tempat yang sama denganku. Dan semakin dekat ketika kami pulang kampung bersama saat hari raya iedul adha tahun 2004. Lucunya aku mulai tertarik ya saat pulang kampong bareng itu, kayaknya dia baik banget. Diatas rata-rata anak muda deh hihihi…. Misalnya dia ga pernah mau nerima telpon aku, jadi kalau aku nelpon langsung dia tutup, lalu dia telpon balik. Biar aku ga ngeluarin pulsa gitu hehehe..so sweeeet…..

Mulai dekat pada bulan Februari, kamipun menikah pada bulan Oktober di tahun yang sama. Lumayan singkat. Apalagi kalau ingat persiapan pernikahannya cuma 3 minggu, kayak orang kebelet kawin aja ya. Alasan kita saat itu karena 3 bulan lagi ortu dia mau naik haji, jadi pengen buru-buru diresmiin aja.

Bagiku, suamiku adalah laki-laki yang selama ini kuidamkan. Sabar, penyayang dan secara keislaman alhamdulillah kami bisa sama-sama saling mendukung. Harapan dan impian kami rajut dan coba wujudkan bersama-sama. Impian dalam pembinaan keluarga, dan impian dalam bisnis. Yup bisnis. Ternyata jauh di dalam hati, kami sama-sama tidak suka bekerja pada orang lain. Berharap suatu hari bisa jadi bos, minimal untuk diri sendiri, lebih jauhnya bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain. Amiin.

==================

Itulah cerita kedua orang lelaki yang jadi kekuatan dalam kehidupanku saat ini. Semoga Allah SWT senantiasa mencintai, merahmati dan memberkahi mereka dan kita semua. Amiin.

@Nienz.

Label:

Posted on 08 November 2007 |
0 Komentar:

Posting Komentar

Back to  Beranda