Resensi Buku Rich Dad Poor Dad Resensi Buku Attractor Factor Resensi Buku Master Your Mind Resensi Buku The Secret-Rhonda Byrne Resensi Buku Financial Revolution by Tung Desem 

Waringin  
Looking for something? Ask uncle G00gle...

Page Popularity


Latest Post

Categories

Links

Supported

Live Counter


Archives


Traffic Stat

Perjuangan hidup tak selalu dimenangkan oleh mereka yang terkuat atau yang paling sigap, cepat atau lambat, orang yang YAKIN DIRINYA BISA, itulah yang tampil menjadi JUARA (Napoleon Hill)

MENJADI FTM ? WHY ?


Blinklist Blogmarks Bumpzee Dzone Furl Netscape Netvouz Reddit scoopeo Scuttle Smarking Taggly Yahoo my Web Digg Delicious Stumbleupon technorati

Beberapa hari yang lalu teman saya kerja dulu ada yang nanya (dia saat ini sedang hamil dan masih bekerja), ngapain aja sih kalau jadi full mother ? hehehe…bingung juga jawabannya, abis di kota besar kayak gini, dengan pendidikan minimal pernah mengenyam bangku kuliah, profesi IRT ini emang kurang bonafid. Akhirnya aku jawab aja, ya ngasuh anak, itu kewajiban utama. Kalau beresin rumah, masak sama yang lainnya sih terserah, bisa sendiri ya bagus, mau didelegasikan ya boleh. Mungkin ada yang bertanya juga, bukankah mengasuh juga bisa didelegasikan ?

Hmm…..jawabannya akan panjang, tapi biar terlihat diplomatis, katakanlah itu semua adalah pilihan hidup (mengutip perkataan mantan ibu bossku). Terus terang saat awal-awal aku berhenti bekerja pasti ada rasa kangen pada gaji yang hilang, pada temen-temen yang bisa diajak ngobrol dan hang out, pada meeting yang kadang ga jelas-jelas amat juntrungannya. Pada awal ini juga rasanya berat menjalankan tugas-tugas rumah tangga yang rutin dan tidak bisa ditinggalin. Proses adaptasinya memang butuh waktu. Kadang rasa jenuh ini juga yang sering ditakutkan oleh ibu-ibu yang masih bekerja.

Tapi seiring berjalannya waktu ternyata memang pendidikan anaklah yang tidak bisa didelegasikan secara full time pada orang lain. Entahlah mungkin ini cuma pendapatku. Dekapan mesra seorang baby sitter tetaplah jauh lebih nyaman kalau dekapan itu datang dari ibunya sendiri. Marahnya seorang ibu, adalah musik mengasyikan bagi si anak, karena pancaran kasih sayang masih dapat terlihat jelas. Ternyata mengasuh adalah memperkenalkan dunia sesuai dengan yang kita inginkan. Membangun kebiasaan dan melatih dia bagaimana merespon sebuah keadaan sesuai dengan idealisme kita. Seperti layaknya menyapukan kuas ke dalam kertas kosong, itulah mengasuh. Akankah semua pendidikan dasar ini kita serahkan pada seorang bibi dari desa ?

Apakah seorang baby sitter tidak bisa membuat seorang anak jadi jenius ? bisa saja sih, karena kursus apapun sekarang tinggal tunjuk. Tapi bisakah seorang BS ini punya komitmen mengajarkan hal-hal lain yang jauuuh lebih penting, seperti belajar mencintai orang lain, menerima kekurangan dan kelebihan teman-temannya, komit pada janji, dsb. Saya kira tidak akan sekonsen ibunya. Entahlah bagi orang lain semua ini penting atau tidak, tapi bagiku inilah pondasi mental yang akan dia bawa seumur hidup. Yang akan membimbing dia, bukan hanya jadi orang yang pintar, tapi juga jadi orang yang benar. Mungkin kalau sifat-sifat saling mencintai, belajar beribadah dengan konsisten, maka no more koruptur di negeri ini, tidak marak lagi pecandu narkotika, atau bisa diminalisirlah. Bukankah merasa dicintai adalah alasan orang untuk selalu berbuat baik ?

Menjadi seorang full mother, mungkin menggelikan atau bahkan menakutkan bagi sebagian ibu. Katakanlah bukan pilihan hidup. Tapi bagi saya inilah kewajiban utama kenapa seorang ibu diutus di muka bumi. Mendidik seorang anak memang tidak ada sekolahnya (yang formal terutama), tapi mendidik adalah mencintai anak dan memberikan semua hak-haknya. Bahkan untuk anak, sudah sepantasnya kita dedikasikan waktu kita hampir 24 jam.

Mungkinkah yang saya bicarakan ini omong kosong ?kita lihat saja…mungkin buktinya akan kita lihat beberapa puluh tahun lagi. Mungkin juga perlu diadakan sebuah penelitian ? kalau ternyata wacana saya benar, semoga kehidupan di bumi ini akan semakin membaik.

Label: ,

Posted on 29 November 2007 |
0 Komentar:

Posting Komentar

Back to  Beranda