Resensi Buku Rich Dad Poor Dad Resensi Buku Attractor Factor Resensi Buku Master Your Mind Resensi Buku The Secret-Rhonda Byrne Resensi Buku Financial Revolution by Tung Desem 

Waringin  
Looking for something? Ask uncle G00gle...

Page Popularity


Latest Post

Categories

Links

Supported

Live Counter


Archives


Traffic Stat

Perjuangan hidup tak selalu dimenangkan oleh mereka yang terkuat atau yang paling sigap, cepat atau lambat, orang yang YAKIN DIRINYA BISA, itulah yang tampil menjadi JUARA (Napoleon Hill)

KONTROVERSI PATUNG INUL


Blinklist Blogmarks Bumpzee Dzone Furl Netscape Netvouz Reddit scoopeo Scuttle Smarking Taggly Yahoo my Web Digg Delicious Stumbleupon technorati

Hari gini, setiap orang ingin kaya, ingin terkenal, dihormati, dielu-elukan dan diingat sepanjang masa. Makanya jangan kaget kalau ajang-ajang pemilihan model, penyanyi atau kecantikan ramai diburu orang. Semuanya menawarkan gaya hidup yang ‘lebih baik’dan glamour. Hidup di ibukota memang panas. Persis kayak filmnya Dian Sastro, Dunia Tanpa Koma. Tanpa jeda dan helaan nafas. Tidak ada titik. Yang ada hanya ambisi.

Mungkin gemerlap ibukota juga yang membawa Mbak Ainul hijrah ke Jakarta bermodalkan (maaf), goyangan pantat. Memang tidak salah, kota yang gersang ini ternyata haus dengan p….t yang menggoda iman. Buktinya mbak Ainul sekarang bisa membeli rumah mewah di kawasan elite Pondok Indah dan membangun bisnis karaoke di mall-mall bergengsi. Satu lagi, ternyata mbak Ainul tidak ingin kehebohan p…tnya segera dilupakan orang. Dipesanlah sebuah patung yang memperlihatkan posisi dia kalau sedang bergoyang. Rencananya akan dipasang di tengah jalan. Mungkin ide ini datang saat melihat patung Jenderal Sudirman yang terlihat gagah. Rupanya Mbak Inul ini merasa sudah punya jasa sebanding dengan beliau. Hahaha..

Kalau tidak salah, pada akhir tahun 2006 lalu, Inul dinobatkan oleh salah satu media infotainment televisi sebagai pelopor perdangdutan gaya baru di Indonesia. Goyang ngebornya menginspirasi orang lain untuk menciptakan goyangan artis lain seperti goyang ngecor, patah-patah, dsb. Bang Rhoma gerah melihat gaya baru ini, berbagai protes beliau sampaikan. Walau sayangnya, pamor Bang Roma saat itu jatuh gara-gara ketahuan poligami diam-diam. Jadi perlawanan beliau juga cuma jadi bahan ledekan orang. Rupanya anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. Demo demi demo hanya membuat Inul makin meroket, memenuhi pundi-pundi kekayaannya. Senyum lugu, kata-kata polos bahkan medhok Jowo, membuat para penggemarnya makin kepincut.

Kembali ke patung Inul. Kayaknya mulai sekarnag harus ada perda yang mengatur tentang gambar atau patung yang akan dipajang di tempat umum. Masalahnya, generasi ke depan, 20 tahun lagi, 100 tahun lagi, jika patung itu masih ada, maka patung itu akan jadi sejarah sebuah kebudayaan bangsa. Rasanya malu kalau suatu hari nanti ada yang bercerita bahwa inilah patung ngebor Inul Daratista, kebanggaan bangsa.

Malu ? ya tapi rasa malu sekarang ini memang makin gamang dan sulit didefinisikan. Tidak ada batasan dalam kebabasan hari ini. Tidak ada asusila dalam dunia seni hari ini. Tidak ada hitam dan putih, yang ada adalah abu-abu. Bahkan kalau perlu kyaipun ikut menjadi payungnya.

Ah entahlah, betapa naifnya aku mengomentari orang lain. Padahal kalau bercermin pada diri sendiri ini, bau busuk dosaku sendiri seakan sudah tak tertahan lagi. Saat di pengadilan Tuhan nanti belum tentu aku lebih baik dari Inul Daratista. Tapi hari ini, ada yang menjerit dalam hati saat melihat di tengah jalan ada patung p…t. Oh, siapa dia…jasa apa yang sudah dia berikan untuk negeri ini, sampai diizinkan menjadi bagian dari hiasan fasilitas umum. Mungkin bahkan bukan jasa, tapi rasa malu yang telah dia sumbangkan. Malu yang dirasakan (mungkin) oleh sebagian kecil kaum wanita yang berusaha sekuat tenaga menjaga diri dan kehormatannya. Mohon maaf juga tentang rasa malu ini, entahlah berapa orang yang hari ini masih merasa malu melihat saudara sejenisnya mengumbar aurat. Entahlah, bahkan kaum hawapun sudah mulai bosan tidak peduli dengan hal-hal seperti ini.

Jak, 14 Nov 2007

@Nienz

Label:

Posted on 15 November 2007 |
0 Komentar:

Posting Komentar

Back to  Beranda