Page Popularity
Latest Post
- MERAMBAH HUTAN BARU
- TENTANG DUA LELAKI
- ALIRAN BARU, ATAU AGAMA BARU ?
- IRT JUGA BUTUH INTERNET
- News flash apa flash news???
- Kondangan 07/07/07
- I'm back
- Let's Talk About Money
- Congratulation for Me !
- Countdown timer to TDA
Categories
Links
- The Clickers
- PageRank Meter
- Seputar Balita
- Yossy Rahadian
- Lirik Pernah Muda
- Latihan SEO Untuk Pemula
- wallpaper1001
- FreeWebSubmission
Supported
Live Counter
Archives
Traffic Stat
KOTA versus DESA
DESA
Pernah jalan-jalan ke kampung yang sebagian besar daerahnya adalah kebun, sawah, dan dikelilingi hutan ? mungkin sebagian besar dari kita pernah dong. Melihat bapak-bapak yang berangkat setelah subuh menyandang cangkul, dan ibu-ibu yang memandikan anaknya di pemandian umum, di kali atau sumur warga. Hmm…aku dibesarkan di daerah seperti itu. Dimana setiap warga dalam kampung tersebut adalah saudara. Tidak ada yang kelaparan disitu, tidak ada pengemis atau pengamen. Indah menurutku. Membuatku sering rindu kampung halaman.
KOTA
Bertahun-tahun lalu aku mulai hijrah ke kota. Dimulai dari sekolah di Bandung, kemudian bekerja di Jakarta. Dan sampai sekarangpun masih merantau. Merasakan sesaknya ibukota yang setiap jengkal tanahnya sangat berharga, hingga niatku punya rumah sendiri belum kesampaian. Yang separuh warganya adalah orang-orang terkaya di negeri ini, dan separuh lagi adalah gambaran masyarakat termiskin yang pernah kulihat. Yang panjang jalanannya tidak muat menampung banyaknya kendaraan yang lewat. Hmm…kayaknya negeri ini mulai berat sebelah.
DESA
Dari segi pemikiran orang desa sangat sederhana, polos dan lugu. Bisa makan hari ini, diberkahi kesehatan, bisa ibadah dengan tenang, itulah kenikmatan. Cita-citanya adalah bisa panen dengan lumayan, tanpa hama dan bencana. Hiburan mereka makan di tengah sawah, diantara padi yang menguning, ditingkahi kicauan burung. Kendaraan mereka adalah kaki yang kuat, yang mampu berjalan berkilo-kilo meter. Yup, sehat sekali hidup mereka.
KOTA
Sedangkan orang kota adalah para pemikir yang smart dan intelek. Yang penuh ambisi untuk memajukan peradaban dunia. Tujuannya adalah menaklukan kekerasan kota, dengan menjadi bagian yang paling dihormati, dihargai dan berkuasa. Tidak banyak saling mengenal secara pribadi dan emosional. Bahkan tetangga sebelahpun tidak tahu siapa namanya. Pertemanan adalah masalah untung rugi, no bisnis, no friend. Kendaraanya adalah mobil import keluaran terbaru, yang menyedot banyak minyak bumi. Dan hiburannya adalah, mall-mall mewah dan barang-barang dengan harga selangit.
DESA vs KOTA
Orang desa berlumur peluh,orang kota berkacamata tebal dan berkepala botak. Orang desa tak pernah bermimpi, orang kota tak pernah merasa puas. Jam tujuh malam di desa, jalanan sudah sepi, gorden sudah tertutup, yang ramai hanya suara ngaji anak-anak di mushola. Jam tujuh malam di kota, raungan motor dan gemuruh mobil memadati semua ruas jalanan, padat merayap tanpa harapan.
Dimanakah KEBAHAGIAAN ?
Entah pada siapa sebenarnya kekhalifahan bumi ini bisa diserahkan, pada orang desakah, yang tidak akan merusak, tapi akan sedikit membangun. Ataukah pada orang kota yang akan terus memugar bumi ini sekehendak hatinya. Cukupkah perut kenyang dan tidur nyenyak membuat kita bahagia. Bukankah sekali-kali pengen juga merasakan tidur di rumah mewah dan makan semua jenis makanan di muka bumi ini. Sekali lagi, entahlah. Dunia ini memang seperti air laut, semakin diminum maka akan semakin merasa haus. Mungkin sebaiknya tidak harus terlalu berlebihan mengejar dunia, meskipun tidak baik juga kalau tidak mengoptimalkan semua potensi diri.
Label: opini
Posting Komentar