Resensi Buku Rich Dad Poor Dad Resensi Buku Attractor Factor Resensi Buku Master Your Mind Resensi Buku The Secret-Rhonda Byrne Resensi Buku Financial Revolution by Tung Desem 

Waringin  
Looking for something? Ask uncle G00gle...

Page Popularity


Latest Post

Categories

Links

Supported

Live Counter


Archives


Traffic Stat

Perjuangan hidup tak selalu dimenangkan oleh mereka yang terkuat atau yang paling sigap, cepat atau lambat, orang yang YAKIN DIRINYA BISA, itulah yang tampil menjadi JUARA (Napoleon Hill)

Haruskah Memaafkan Pak Harto ?


Blinklist Blogmarks Bumpzee Dzone Furl Netscape Netvouz Reddit scoopeo Scuttle Smarking Taggly Yahoo my Web Digg Delicious Stumbleupon technorati

Saya pernah melakukan kesalahan (banyak bahkan), orang tua kita pernah, pasangan kita pernah, tetangga kita pernah, dan sudah tentu Pak Harto juga pernah. Intinya, tidak ada orang yang tidak pernah melakukan kesalahan. Tapi apakah semua kesalahan itu bisa dimaafkan, diabaikan atau dilupakan ? saya kira kata memaafkan tidak sama dengan melupakan, betul ga ya?

Baca Lanjutannya
Soeharto bapak pembangunan?Saya pernah melakukan kesalahan (banyak bahkan), orang tua kita pernah, pasangan kita pernah, tetangga kita pernah, dan sudah tentu Pak Harto juga pernah. Intinya, tidak ada orang yang tidak pernah melakukan kesalahan. Tapi apakah semua kesalahan itu bisa dimaafkan, diabaikan atau dilupakan ? saya kira kata memaafkan tidak sama dengan melupakan, betul ga ya?

Sebelum berbicara tentang Bapak Pembangunan kita (eh, siapa ya yang ngasih julukan ini sama beliau ?), saya mau bercerita pengalaman saya hari ini. Seperti ceritaku di Balada Para Tetangga, kadang tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba ada yang sengaja menyinggung perasaan kita. Mungkin dengan kadar masalah yang sepele. Ini ujian sebenarnya. Ujian dari ilmu yang pernah kita dapatkan. Tentang kesabaran, maaf memaafkan, kelapangan hati. Huh…pada kenyataannya berat banget ya. Apalagi kalau ditambah dengan percobaan mengubah opini publik. Wow..ribet deh. Hari ini ada yang setengah ngomel karena katanya aku harus mengalah dan minta maaf. Ah tau deh, gue bete banget sebenarnya, tapi ya udahlah minta maaf aja biar semua senang.

Yap begitulah, ternyata masalah yang sederhana aja bisa jadi agak-agak rumit kalau menyangkut orang lain. Apalagi kalau menyangkut rakyat banyak ya, seperti kasus Pak Harto ini. Anak-anak beliau (konglomerat-konglomerat negeri ini), meminta rakyat agar segera memaafkan mantan orang nomer satu ini. Terus terang aku sih pengen ketawa. Memaafkan mah gampang Mas…Mbak…, tapi bukan berarti melupakan ratusan triliun uang rakyat yang nyangkut di pundit-pundi keluarga mereka deh kayaknya. Ya walaupun sebenernya sih, kalaupun uang itu kembali ke pemerintah, kayaknya ga ada ngaruhnya deh buat keluarga saya, tetep aja beras beli, sampah bayar, dokter mahal…ya ga…?

Jadi, haruskah kita memaafkan Pak Soeharto ? Memang lebih baik kita maafkan saja ya. Dan kalau pengadilan di dunia belum bisa benar-benar adil, kita serahkan saja pada pengadilan Allah SWT. Betul ?

* Paku yang telah ditusukkan ke bambu mungkin bisa dicabut lagi, tapi bolong bekas paku itu akan tetap ada.

Label: ,

Posted on 08 Januari 2008 |
0 Komentar:

Posting Komentar

Back to  Beranda