Looking for something? Ask uncle G00gle...
Page Popularity
Latest Post
- Review 2007 dan Resolusi 2008
- Bunga Citra Lestari dalam Para Penjaga Hati
- AA GYM tampil di acara KICK ANDY
- Berkulit Putih = Cantik ???
- MENJADI FTM ? WHY ?
- BALADA PARA TETANGGA
- Ibuku seorang BLOGGER
- Belajar Memutuskan, BELUM atau TIDAK AKAN
- KONTROVERSI PATUNG INUL
- KOTA versus DESA
Categories
Links
- The Clickers
- PageRank Meter
- Seputar Balita
- Yossy Rahadian
- Lirik Pernah Muda
- Latihan SEO Untuk Pemula
- wallpaper1001
- FreeWebSubmission
Supported
Live Counter
Archives
Traffic Stat
Perjuangan hidup tak selalu dimenangkan oleh
mereka yang terkuat atau yang paling sigap, cepat atau lambat, orang yang
YAKIN DIRINYA BISA, itulah yang tampil menjadi JUARA
(Napoleon Hill)
Dampak Perselingkuhan Bagi Wanita

Padahal memutuskan menikah adalah keputusan seorang Bapak untuk menyerahkan anak gadisnya ke tangan orang lain, dan keputusan seorang gadis untuk menyerahkan semua miliknya pada seorang lelaki asing. Setelah hari pernikahan itu, semua tidak sama lagi. Akan ada tawa yang berbeda dan tangis yang berbeda pula, akan ada hari-hari yang penuh warna. Tidak heran kalau saat akad bisa saya lihat betapa beratnya seorang Bapak melepas anak perempuannya. Entahlah apa yang ada di depan hari-hari anaknya kelak, entah apakah si lelaki membawakan kebahagiaan pada anaknya, atau bahkan sebaliknya. Sang Bapak hanya tawakkal. Gadis yang dulu dia asuh dengan penuh kasih sayang, yang ia gendong dengan kekuatan tangannya, kini dia serahkan pada orang lain. Wahai para suami, begitulah saat seorang Bapak menjabat tanganmu waktu melakukan akad nikah.
Memasuki hari-hari pertama pernikahan, biasanya pengantin akan merasakan syurga dunia, semua terasa indah. Perbedaan yang dihadapi pengantin baru adalah warna indah yang akan dihadapi dengan canda tawa. Tapi untuk sebgian besar pasangan, berapa lama syurga dunia ini dirasakan, pasti berbeda-beda. Kita ambil rata-rata satu bulan. Setelah itu timbulah rutinitas, semua jadi terasa biasa. Dan setahun pertama biasanya masih bisa dilewati dengan perasaan saling merasa ‘cocok’.
Tahun kedua dan selanjutnya adalah ujian stabilitas keluarga. Apa yang akan terbentuk sudah terlihat, sudah terbaca semua sifat dan karakter pasangannya. Bisa mendengar apa yang tidak terucap dari pasangannya. Lalu bagaimana jika pada saat ini baru ketahuan ada bakan tidak baik dalam diri pasangannya, misalnya suka bermain api dengan wanita/laki-laki lain ? apa yang harus dilakukan ?
Saya tidak bisa bercerita bagaimana kalau yang mengalami atau melakukan adalah laki-laki (karena saya bukan laki-laki), maka saya akan bercerita bagaimana sudut pandang seorang wanita, wanita yang diselingkuhi. Saya yakin 99 persen wanita akan sakit hati kalau suaminya selingkuh, itu standar. Masalahnya, apa yang harus dilakukan sang istri. Dilematis.
Bercerai ?
Saat pernikahan sudah dikaruniai anak, maka anak prioritas utama. Rasanya jangankan menyakiti anak, bahkan anak digigit nyamuk aja rasanya tidak rela. Sedangkan kalau memutuskan harus bercerai, akan sangat riskan bagi perkembangan jiwa seorang anak. Selain masalah anak, juga masalah status, bagi seorang wanita status janda itu agak menakutkan. Biasa diidentikan dengan penggoda, perebut suami orang dan sebagainya. Penghasilan, biasanya setelah punya anak wanita lebih focus mengurus anak, maka darimana bisa melanjutkan kehidupan. Setelah bercerai biasanya wanita menjalani kehidupan betul-betul dari nol, sangat berat.
Bertahan ?
Bisa saja bertahan demi anak, demi status dan biaya hidup. Tapi bagaimana dengan hati nurani, siapkah menerima rasa sakit yang terus menerus ? Entah apakah rasa sakit itu bisa berkurang karena lama-lama jadi terbiasa ?Mungkinkah suatu hari snag suami akan berhenti berselingkuh ?
Poligami ?
Masalah ini perlu dibahas dengan sangat panjang, tapi bagiku ini adalah pintu darurat.
Ada beribu alasan kenapa seorang lelaki berkhianat, daftar panjangnya saya tidak tahu, tapi katanya puber kedua itu memang ada. Dengan tulisan ini saya cuma ingin berbicara kepada lelaki dimanapun kalian berada, bahwa wanita memang lebih lemah. Kendali pernikahan dan nasib seorang istri, adalah hak mutllak seorang suami. Menikah bagi kami seperti masuk ke dunia baru yang tidak pernah bisa dibayangkan bagaimana di dalamnya. Tapi bila pernikahan itu tidak menyenangkan maka keluar dari pernikahanpun, bagi kami sangat beresiko.
Menikah adalah episode hidup yang harus dijalani. Jika bertemu kebahagiaan maka itu adalah anugerah, dan tidak berbahagia maka itu adalah cobaan. Semua dikembalikan saja pada Sang Pemilik Kehidupan.
Posting Komentar