Resensi Buku Rich Dad Poor Dad Resensi Buku Attractor Factor Resensi Buku Master Your Mind Resensi Buku The Secret-Rhonda Byrne Resensi Buku Financial Revolution by Tung Desem 

Waringin  
Looking for something? Ask uncle G00gle...

Page Popularity


Latest Post

Categories

Links

Supported

Live Counter


Archives


Traffic Stat

Perjuangan hidup tak selalu dimenangkan oleh mereka yang terkuat atau yang paling sigap, cepat atau lambat, orang yang YAKIN DIRINYA BISA, itulah yang tampil menjadi JUARA (Napoleon Hill)

Sebungkus Mie Instan, untuk Lima Tahun


Blinklist Blogmarks Bumpzee Dzone Furl Netscape Netvouz Reddit scoopeo Scuttle Smarking Taggly Yahoo my Web Digg Delicious Stumbleupon technorati

Di kampung pinggiran kota ini, hari minggu besok akan diadakan hajatan. Tetua kampung sudah selesai mendata, dan semua warga wajib berpartisipasi. Karena ini adalah hajat lima tahunan. Itu artinya jika hari Minggu ini seseorang melakukan kesalahan, maka akibatnya akan dirasakan selama lima tahun kedepan. Agak mengerikan. Tapi tetap saja tidak banyak warga yang menyadari.

Baca Lanjutannya

Mie Instan untuk 5 tahunDi kampung pinggiran kota ini, hari minggu besok akan diadakan hajatan. Tetua kampung sudah selesai mendata, dan semua warga wajib berpartisipasi. Karena ini adalah hajat lima tahunan. Itu artinya jika hari Minggu ini seseorang melakukan kesalahan, maka akibatnya akan dirasakan selama lima tahun kedepan. Agak mengerikan. Tapi tetap saja tidak banyak warga yang menyadari.

Beberapa hari sebelum hajatan ini dimulai, poster sudah dipasang dimana-mana, di depan mesjid, di atas perempatan jalan, di gerbang-gerbang rumah juga di pohon-pohon. Meriah sekali. Bahkan muncul pula di layar televisi. Poster dan iklan-iklan itu menebar jutaan janji, menyebar ribuan harapan. Ada yang bilang bukan janji tapi bukti. Ada yang bilang kampung ini butuh perubahan. Bahkan ada yang mengutip hadist Nabi, dengan maksud menjatuhkan saingannya. Apa-apaan ini. Ada apa dibalik janji-janji yang manis itu ?

Kenapa hari ini ratusan orang masih mengantri demi tiga liter minyak tanah. Kenapa hari ini, ratusan ribu orang mengantri daftar untuk menjadi pembantu di negeri orang.

Janji-janji itu sekarang tidak penting lagi, karena pilihan kami hanya jatuh bagi siapapun yang membagi-bagi jatah mie instan. Cukuplah mie instan yang mewakili loyalitas kami. Bagi kami janji-janji itu tidak penting lagi. Dan urusan perut kami lima tahun ke depan, adalah hak prerogative Tuhan, yang tak bisa diganggu gugat. Hari ini mari kita rayakan saja hajatan ini, meski hanya dengan beberapa bungkus mie instan.

Label:

Posted on 17 Januari 2008 |
0 Komentar:

Posting Komentar

Back to  Beranda