Looking for something? Ask uncle G00gle...
Page Popularity
Latest Post
- Group Band Padi Tampil di STM Pembangunan Bandung
- Sebungkus Mie Instan, untuk Lima Tahun
- Fatamorgana
- Belajar Internet Marketing, Wowww….!
- Shafa Lagi Berpose
- Haruskah Memaafkan Pak Harto ?
- Akhirnya Datang Juga
- Dampak Perselingkuhan Bagi Wanita
- Review 2007 dan Resolusi 2008
- Bunga Citra Lestari dalam Para Penjaga Hati
Categories
Links
- The Clickers
- PageRank Meter
- Seputar Balita
- Yossy Rahadian
- Lirik Pernah Muda
- Latihan SEO Untuk Pemula
- wallpaper1001
- FreeWebSubmission
Supported
Live Counter
Archives
Traffic Stat
Perjuangan hidup tak selalu dimenangkan oleh
mereka yang terkuat atau yang paling sigap, cepat atau lambat, orang yang
YAKIN DIRINYA BISA, itulah yang tampil menjadi JUARA
(Napoleon Hill)
Polemik Poligami
Wanita Pakistan ini begitu solehah. Dia sering mengatakan bahwa, orang yang banyak berpuasa, akan masuk syurga dari pintu puasa, orang yang banyak sholat malam, akan masuk syurga dari pintu sholat malam, tapi wanita yang berbakti pada suaminya dia akan masuk syurga dari pintu mana saja. Begitu solehnya wanita ini, dia mau melakukan apapun untuk menyanangkan hati suaminya. Pernah pula dia keliling asrama sebuah sekolah untuk mencarikan istri lagi buat suaminya. Katanya ini demi kebahagiaan dan keridhoan suaminya. Nah lo…. ??????
Baca LanjutannyaWanita Pakistan ini begitu solehah. Dia sering mengatakan bahwa, orang yang banyak berpuasa, akan masuk syurga dari pintu puasa, orang yang banyak sholat malam, akan masuk syurga dari pintu sholat malam, tapi wanita yang berbakti pada suaminya dia akan masuk syurga dari pintu mana saja. Begitu solehnya wanita ini, dia mau melakukan apapun untuk menyanangkan hati suaminya. Pernah pula dia keliling asrama sebuah sekolah untuk mencarikan istri lagi buat suaminya. Katanya ini demi kebahagiaan dan keridhoan suaminya. Nah lo…. ??????Cerita ini adalah kisah nyata yang pernah saya dengar dari pengalaman seorang ustadzah. Ibu ustadzah inipun kebetulan pernah ditawari jadi istri muda oleh wanita Pakistan ini.
Perempuan seperti itu sekarang semakin jarang dan akan semakin langka. Pemikirannya pasti akan mendapat banyak serangan dan dianggap orang aneh. Tapi itulah keyakinan, itulah pilihan jalan hidup. Kalau para feminis menganggap wanita sering dideskreditkan, maka seharusnya mereka mulai bertoleransi pada keyakinan orang lain. Tidak selamanya bercerai atau berpoligami itu suatu kesalahan.
Yang saya tahu, hukum dasar berpoligami dalam Islam adalah mubah yang artinya boleh. Setara dengan hukum makan dan minum, selama bukan makanan yang diharamkan, maka boleh-boleh saja. Tapi poligami selain punya tanggung jawab secara vertikal, juga berdampak secara sosial. Ada istri pertama, dan anak-anak dari istri pertama. Status mubah ini jadi agak rumit karena ada permainan perasaan orang lain. Apakah suami boleh jika tidak memperdulikan perasaan istrinya ? secara hukum syarat sah, boleh saja suami menikah tanpa persetujuan istri pertama. Tapi berhati-hatilah dengan dampak sosialnya.
Pertanyaan-pertanyaan yang selalu muncul adalah :
Apakah saya pribadi menyetujui poligami ?
Ya saya setuju. Karena salah satu isi ayat Al-Quran adalah izin berpoligami, maka dimanapun, siapapun, orang yang mengaku dirinya Islam harus menerima isi ayat ini. Titik. Tidak ada tetapi.
Apakah poligami harus ada syaratnya ?
Pada dasarnya syarat untuk berpoligami hanya suami harus bisa berlaku adil. Tapi saya kira, seperti juga hukum menikah, maka status sosial seorang lelaki harus diperhitungkan. Kondisi anak dan istri pertama juga harus jadi pertimbangan.
Apa dampak negative dan positifnya dari berpoligami ?
Semua tingkah laku, kegiatan, keputusan, atau apapun, selalu mengandung unsur resiko. Kadarnya akan berbeda pada setiap orang. Menurut saya sisi positif poligami adalah akan menekan angka perselingkuhan (mungkin ya, karena saya tidak melakukan riset). Dan akan membantu dan memuliakan lebih banyak wanita. Sedangkan negatifnya, namanya mengurus dua rumah tangga, akan ada lebih banyak problem, akan lebih banyak pengeluaran materi, dan akan membuka peluang saling iri, dengki, dan menyakiti perasaan.
Pertanyaan paling memojokan adalah, apakah saya sendiri siap jika dipoligami ?
Jawaban saya sejak dulu adalah, sampai saat ini saya belum siap….hehehe….Boleh dong kalau jauh di lubuk hati saya menginginkan suami saya hanya untuk diri saya sendiri.
Catatan kecil ini saya buat hanya untuk sharing, karena saya bukan ahlinya dalam bidang ini. Saya hanya mencurahkan apa yang saya tahu, mungkin bisa benar atau bisa juga salah.
Peeeeeeeeeeace !!!
Label: opini
Anonim mengatakan...
lha wong Aisyah saja kalo disebut nama Khadijah oleh Rasululloh Salallahu Alaihi Wasalam aja cemburu. Padahal Khadijah sudah meninggal loh. Ngga ada lah wanita yang mau dimadu. Rasululloh sendiri memang tidak bisa adil dalam urusan hati/cinta. Nah kalo wanita Pakistan itu sepertinya sudah kadung jatuh cinta sama Allah subhanahu wa ta'ala, jadi yang dicari ialah keridhoan Allah via ridho suaminya. Subhanallah.
Tulisan yang bagus :)
9:01 PM