Resensi Buku Rich Dad Poor Dad Resensi Buku Attractor Factor Resensi Buku Master Your Mind Resensi Buku The Secret-Rhonda Byrne Resensi Buku Financial Revolution by Tung Desem 

Waringin  
Looking for something? Ask uncle G00gle...

Page Popularity


Latest Post

Categories

Links

Supported

Live Counter


Archives


Traffic Stat

Perjuangan hidup tak selalu dimenangkan oleh mereka yang terkuat atau yang paling sigap, cepat atau lambat, orang yang YAKIN DIRINYA BISA, itulah yang tampil menjadi JUARA (Napoleon Hill)

Miris


Blinklist Blogmarks Bumpzee Dzone Furl Netscape Netvouz Reddit scoopeo Scuttle Smarking Taggly Yahoo my Web Digg Delicious Stumbleupon technorati

Tukang Sate
Melihat anak muda penjual sate yang usianya masih belasan tahun, berjualan di sore menjelang malam, basah kuyup ditengah hujan rintik-rintik, masih tetap dengan suaranya yang khas, sateeee..!
Hati ini miris.

Tukang Cuci
Beberapa bu-ibu bangun jam satu malam untuk pergi mencuci di rumah orang lain, tidak perduli hujan, atau udara yang dingin menggigil. Dan ketika pagi menjelang, tangan yang bekerja setengah malam itu sudah tidak berasa, pecah-pecah[...]
Tukang Sate
Melihat anak muda penjual sate yang usianya masih belasan tahun, berjualan di sore menjelang malam, basah kuyup ditengah hujan rintik-rintik, masih tetap dengan suaranya yang khas, sateeee..!
Hati ini miris.

Tukang Cuci
Beberapa bu-ibu bangun jam satu malam untuk pergi mencuci di rumah orang lain, tidak perduli hujan, atau udara yang dingin menggigil. Dan ketika pagi menjelang, tangan yang bekerja setengah malam itu sudah tidak berasa, pecah-pecah dan bahkan berdarah. Demi satu atau dua suap makanan dan jajan anak-anak.
Hati ini miris.

Emang Siomay
Emang ini berjualan sejak suami saya masih di SD, sekitar 20 tahun yang lalu, sampai hari ini. Entah berapa ratus kilometer yang ia telah tempuh dengan pikulannya yang itu-itu juga, dengan bajunya yang nyaris itu-itu juga, dan bau badannya yang begitu-begitu juga. Sampai kapan bahunya akan sanggup memikul kotak berisi siomaynya itu ?
Hati ini miris.

Teroris
Amrozi cs. telah pergi menemui Dzat yang sangat mereka cintai. Nama mereka tercatat di bumi ini sebagai bagian dari jaringan teroris. Entahlah siapa yang sebenarnya teroris, hanya Dia Yang Maha Sempurna yang tahu jawabannya, dan saya yakin saat ini Amrozi cs. pun telah tahu mereka ada di posisi mana.
Hati ini miris.

Koruptor
Tua, rambut penuh uban, duduk di kursi pesakitan, menunggu vonis, bahkan ada yang sampai terkencing-kencing. Rumah mewah, vila di pegunungan, cucu-cucu yang lucu, rencana pensiun yang damai, tinggal angan-angan. Uang milyaran pernah mampir di rekeningnya, ternyata hanya jadi petaka di hari tua.
Hati ini miris.

Miris, hanya sekelebat rasa, atau secuil peka yang sudah lama ini nyaris sirna. Mungkin tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mengubah keadaan. Tapi setidaknya, perasaan miris membuat kita semakin mensyukuri apa yang kita miliki, dan memberi sebagian dari yang kita punyai. Bahkan orang-orang paling bahagiapun tidak selalu memiliki semua yang terbaik, tapi mereka menyikapi semua yang mereka miliki dengan cara yang terbaik. Karena berbahagia, adalah pilihan.

Label:

Posted on 28 November 2008 |
3 Komentar:

Blogger Lingkaran mengatakan...
miris, orang2 itulah yang tak dikenal di dunia ini tapi mungkin bergema namanya di langit sana
9:02 AM 

Anonymous Mobile App Developers mengatakan...
Awesome work.Just wanted to drop a comment and say I am new to your blog and really like what I am reading.Thanks for the share

6:49 PM 

Anonymous App Development Bangalore mengatakan...
Just desire to say your article is as astounding. The clarity in your post is simply cool and i could assume you are an expert on this subject.
4:07 AM 

Posting Komentar

Back to  Beranda