Resensi Buku Rich Dad Poor Dad Resensi Buku Attractor Factor Resensi Buku Master Your Mind Resensi Buku The Secret-Rhonda Byrne Resensi Buku Financial Revolution by Tung Desem 

Waringin  
Looking for something? Ask uncle G00gle...

Page Popularity


Latest Post

Categories

Links

Supported

Live Counter


Archives


Traffic Stat

Perjuangan hidup tak selalu dimenangkan oleh mereka yang terkuat atau yang paling sigap, cepat atau lambat, orang yang YAKIN DIRINYA BISA, itulah yang tampil menjadi JUARA (Napoleon Hill)

Mayday, Antara Buruh dan Pengusaha


Blinklist Blogmarks Bumpzee Dzone Furl Netscape Netvouz Reddit scoopeo Scuttle Smarking Taggly Yahoo my Web Digg Delicious Stumbleupon technorati

Suasana mayday masih terasa. Ribuan pengunjuk rasa menyemut di setiap sudut. Sudah kehilangan gregetnya, menurutku. Dilakukan setiap tahun layaknya seremonial belaka. Mayday tahun ini jatuh bertepatan dengan hari libur yang lumayan panjang. Jadi jangan heran kalau di hari Kamis yang panas ini, sementara para buruh berteriak-teriak di depan istana, bundaran HI, dan di jalan-jalan protokol ibukota, maka para pengusaha sedang tetirah mengunjungi salah satu villanya atau bahkan ke pulau dewata. Siapa yang mau melewatkan liburan 4 hari ini ?[...]Mayday adn Demo BuruhSuasana mayday masih terasa. Ribuan pengunjuk rasa menyemut di setiap sudut. Sudah kehilangan gregetnya, menurutku. Dilakukan setiap tahun layaknya seremonial belaka. Mayday tahun ini jatuh bertepatan dengan hari libur yang lumayan panjang. Jadi jangan heran kalau di hari Kamis yang panas ini, sementara para buruh berteriak-teriak di depan istana, bundaran HI, dan di jalan-jalan protokol ibukota, maka para pengusaha sedang tetirah mengunjungi salah satu villanya atau bahkan ke pulau dewata. Siapa yang mau melewatkan liburan 4 hari ini ?

Para buruh selalu berfikir...
Selama ini buruh selalu jadi sapi perah. Diberikan pekerjaan yang banyak dengan loyalitas yang total, tapi dibayar dengan gaji yang minimal. Diperlakukan tidak adil dengan berlindung pada undang-undang yang abu-abu. Padahal perusahaan tidak akan berjalan tanpa buruh, tapi kenapa pengusaha berbuat semena-mena ? Mengapa undang-undang outsorcing bisa lolos ? kenapa pemerintah lebih dekat kepada pengusaha daripada kepada buruh. Hanya mereka yang menutup mata dan telinga, yang tidak tahu akan semua realita ini. Apakah buruh salah ?

Para pengusaha berfikir...
Kontribusi pengusaha itu besar, baik pada masyarakat atau pada pemerintah. Tidak akan ada pegawai tanpa ada perusahaan. Tidak akan ada pendapatan pajak tanpa ada kegiatan produksi atau jasa. Dan sudah jelas dalam semua teori ekonomi, bahwa tujuan ekonomi adalah mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan pengeluaran yang seminimal mungkin. Dalam setiap jenis pengeluaran. Bukan pelit atau serakah. Tapi standar gaji ini terbentuk dengan sendirinya. Kalau seorang teknisi mau digaji 1 juta, berarti ya itulah standar gaji seorang teknisi.

Dan lebih kasarnya lagi, kalau anda sebagai pegawai tidak suka bekerja di perusahaan saya, dengan gaji dan fasilitas yang saya tawarkan, silahkan cari tempat lain. Karena ratusan juta mengantri di belakang anda untuk mendapatkan posisi ini. Semua ini bukan masalah kasar atau tidak, tapi inilah faktanya. Kalau anda mau dibayar lebih, belajarlah yang lebih pula, lakukanlah yang lebih pula. Jangankan pengusaha local, pengusaha asingpun akan memperebutkan anda. Apakah pengusaha salah ?

Pemerintah berfikir...
Masyarakat sangat butuh lapangan kerja. Daripada mencari jauh-jauh ke negeri orang, lebih baik mengundang banyak investor agar datang ke negeri ini. Bagaimana mengundang investor ? mudahkan semua birokrasi dan fasilitas, dan murahkan harga tenaga kerja. Dan pemerintah tinggal membuat penyeimbang antara keinginan pengusaha dengan keinginan buruh. Apakah pemerintah salah ?

Lalu siapa yang dianggap benar ?

Catatan : Gambar dari www.cartoonstock.com

Label:

Posted on 02 Mei 2008 |
0 Komentar:

Posting Komentar

Back to  Beranda