Resensi Buku Rich Dad Poor Dad Resensi Buku Attractor Factor Resensi Buku Master Your Mind Resensi Buku The Secret-Rhonda Byrne Resensi Buku Financial Revolution by Tung Desem 

Waringin  
Looking for something? Ask uncle G00gle...

Page Popularity


Latest Post

Categories

Links

Supported

Live Counter


Archives


Traffic Stat

Perjuangan hidup tak selalu dimenangkan oleh mereka yang terkuat atau yang paling sigap, cepat atau lambat, orang yang YAKIN DIRINYA BISA, itulah yang tampil menjadi JUARA (Napoleon Hill)

Tentang Cintaku


Blinklist Blogmarks Bumpzee Dzone Furl Netscape Netvouz Reddit scoopeo Scuttle Smarking Taggly Yahoo my Web Digg Delicious Stumbleupon technorati

Lagi pengen curhat tentang anak...

Shafa udah 19 bulan nih...ga kerasa..lagi lucu-lucunya belajar ngomong, hihihi...udah bisa bilang ayah, mamah, teteh, abbbis, mamam...apalagi ya...? lumayan banyak sih...kalau bilang spongbob, jadi tobob, kalau aki jadi atci...hihihih...sampe ketawa2 aku kalau lagi ngajarin dia kata-kata baru...

Hmmm, pengen curhat juga mengenai dunia pendidikan anak-anak sekarang. Yang lagi tren itu adalah pendidikan prasekolah, playgroup, baru TK, SD, dst...anak 1 bulan aja ada sekolahnya...gile beneeeer...pertanyaanku, apa ini benar-benar perlu, bahkan urgent ? benarkan di masa emas pertumbuhan otak anak, diperlukan kurikulum2 pendidikan yang katanya sudah teruji itu ? hmmm...benarkah sesulit itu, dan terutama semahal itu ? terus terang aku ga yakin....

Ini sih pemikiranku ya, naluriku, atau juga sebagian berdasarkan pengalaman...sekitar usia 0-7 tahun yang diperlukan adalah pondasi. Pondasi disini lebih kepada kasih sayang baik dari orang tua maupun keluarga yang lain, perhatian, penanaman sifat optimis, positif thinking, bermain, bahagia, tertawa, kepercayaan pada orang lain, dan sifat-sifat baik lainnya. Sifat-sifat baik ini yang akan tertanam di pribadi si anak sampai dia dewasa. Dan pengalaman atau memori2 kebahagiaan yang membuat seorang anak merasa bahagia seumur hidupnya. Siapa sih yang bisa jadi guru di usia itu ? yang paling tepat adalah orang tua dan keluarganya..bukan orang lain, bukan psikolog, atau ibu2 pengajar di sekolah2 mahal itu. Ini pendapatku, bebas orang berpendapat lain kan....?

Kadang dengan jahat aku berfikir, sekolah-sekolah ini adalah lahan bisnis semata...memang empuk sih, dengan alasan semua demi anak, harga berapapun sudah tidak diperhitungkan. Sama berhasilnya dengan propaganda pemakaian susu sapi buat anak. Katanya ada DHA nya lah...ada vitamin apanya lah...dan sekarang berapa juta ibu yang menyerahkan anaknya ke dot sapi ini..(termasuk aku saat shafa berusia hampir 1 tahun sampai sekarang...ya, ini kegagalanku..).

Saat di sekolah, temen2 selalu menganggapku orang yang paling bahagia (kok bisa ya...heheh), nilai pelajaranku lumayan bagus, aku orang yang penuh optimis...(nah lo malah pamer)...dan aku cuma bilang ke temen2... yup, aku memang bahagia...aku punya kedua orang tua yang menyayangiku, aku punya pengalaman masa kecil yang bahagia (walaupun pernah tinggal di hutan sumatra looo..), aku tidak dituntut oleh siapapun untuk jadi apapun, aku menjadi diri sendiri...

Banyak lo ortu yang pengen anaknya 'terlihat' jenius...anak usia 4 tahun aja kursusnya udah macem2..bahasa inggris, kumon, musik, nari....wuiiih gileee..tuh anak apa robot ya....emang sih, otak anak yang bersih, yang bening, dapat menyerap apapun dengan cepat, cuman apa itu yang sedang dia perlukan, aku pikir dia bahkan lebih membutuhkan sebuah dekapan....

Aku juga belum jadi ibu yang baik, padahal aku ingin sekali menjadi guru utama di masa balitanya..., sekarang berapa jam sih sehari aku ketemu Shafa...makanya, aku pengen full TDA, jadi bisa 24 jam bareng2 anak, mendengar kata-kata baru yang dia ucapkan, mempunyai memori yang sama dengan anakku karena mengalami pengalaman yang sama setiap hari, membuat ikatan batin lebih kuat..menanamkan lebih banyak cinta di hatinya daripada benci, harapan daripada keputusasaan, lebih banyak senyum daripada tangis...lebih banyak syukur daripada keluh...

Bismillah ya Robb, mudahkanlah langkah kami..

Label:

Posted on 20 Februari 2007 |
0 Komentar:

Posting Komentar

Back to  Beranda