Resensi Buku Rich Dad Poor Dad Resensi Buku Attractor Factor Resensi Buku Master Your Mind Resensi Buku The Secret-Rhonda Byrne Resensi Buku Financial Revolution by Tung Desem 

Waringin  
Looking for something? Ask uncle G00gle...

Page Popularity


Latest Post

Categories

Links

Supported

Live Counter


Archives


Traffic Stat

Perjuangan hidup tak selalu dimenangkan oleh mereka yang terkuat atau yang paling sigap, cepat atau lambat, orang yang YAKIN DIRINYA BISA, itulah yang tampil menjadi JUARA (Napoleon Hill)

Untuk Yang Datang Berbekal CINTA


Blinklist Blogmarks Bumpzee Dzone Furl Netscape Netvouz Reddit scoopeo Scuttle Smarking Taggly Yahoo my Web Digg Delicious Stumbleupon technorati

Kata siapa ibu-ibu dan mbak-mbak yang datang ke Jakarta pertama kali itu (malahan tidak bawa KTP), tidak membawa apa-apa. Siapa yang bilang mereka akan mengganggu stabilitas ibukota yang memang sudah padat ini. Jahat sekali kalau mereka yang datang dianggap menambah keruwetan.

Mereka datang dengan modal yang penuh, tenaga yang sepenuhnya, pengabdian yang tidak menuntut, dan cinta yang siap dibagikan. Cinta untuk anak-anak yang ibunya pergi kerja dari subuh hingga malam. Cinta untuk rumah mewah yang dibangun dengan susah payah, untuk rumput2 di taman yang bernilai jutaan rupiah. Atau..bahkan cinta untuk binatang peliharaan yang kesepian karena majikannya jarang menemui mereka.

Si Mbak yang lugu, hanya akan tahu titah tuannya, bergerak jika ia disuruh bergerak, dan diam ketika sang majikan menyuruhnya diam. Jika Nyonya marah, mereka anggap itu karena salah mereka, jika tuan yang membentak, dia merasa, itu hak mereka.

Ibu-ibu dan mbak-mbak yang lugu itu hanya sedikit menitipkan diri sekedar mendapat ganjal perut, sekedar mendapat recehan-recehan, yang harganya bahkan jauh lebih kecil dibanding harga makanan binatang peliharaan mereka. Terbayang di pelupuk mereka wajah renta ibu di kampung, mata hitam anak-anak yang lucu tidak berbaju. Setitik ada api harapan semoga ada perubahan di masa mendatang, dengan menyekolahkan anak semampu mereka.

Dan mereka kini ketakutan ditanya oleh tramtib yang tidak kuasa menolak tugas. Dengan memelas mereka minta agar jangan dulu dikembalikan ke kampung halaman.

Seandainya penghargaan tertinggi bagi pekerja jatuh pada mereka yang paling tinggi pengabdiannya..para asisten rumah tangga inilah calon penerimanya...
seandainya diberikan pada karyawan yang tidak pernah sedikitpun menuntut, merekalah pemenangnya..
dan seandainya penghargaan ada buat mereka yang mengabdikan cinta tulus mereka (bagi buah hati orang lain), ya..merekalah orang-orangnya...

Tapi penghargaan itu belum (atau tidak) pernah ada. Mereka tetap diperlakukan layaknya kucing dapur. Entah sampai kapan..

Catatan Pasca Lebaran,
"Apa jadinya kalau mereka mogok kerja..???"

Create by lanienz
Posted on 03 November 2006 |
1 Komentar:

Blogger Lingkaran mengatakan...
touchy sekali...
bener juga yah...
:)
6:49 AM 

Posting Komentar

Back to  Beranda