Page Popularity
Latest Post
- Catatan Seorang Ibu
- Resensi Buku : The Attractor Factor (Faktor Penarik)
- Menjadi Kaya Tetap Bersahaja
- Resensi Buku : The Secret (Rhonda Byrne)
- Tertarik pada yang BANYAK atau yang BERKAH ?
- Bicaralah yang Baik, Atau Diam
- Playgroup Hari Pertama
- Kutitipkan Pada Airmata
- Search Playgroup, Lanjuuuut…..!!
- Searching Playgroup
Categories
Links
- The Clickers
- PageRank Meter
- Seputar Balita
- Yossy Rahadian
- Lirik Pernah Muda
- Latihan SEO Untuk Pemula
- wallpaper1001
- FreeWebSubmission
Supported
Live Counter
Archives
Traffic Stat
Resensi : Rich Dad Poor Dad (Robert T. Kiyosaki)
Ayah Kiyosaki berpendapat bahwa kesuksesan seseorang adalah ketika dia bisa bersekolah tinggi dengan prestasi yang hebat, dan mendapatkan pekerjaan yang bagus dengan gaji yang tinggi. Sedangkan ayah angkatnya berfikir bahwa kesuksesan akan dicapai jika kita lebih banyak memiliki asset daripada pengeluaran. Kiyosaki menyebut pemikiran ayah kandungnya sebagai pemikiran orang miskin, sedangkan pemikiran ayah angkatnya adalah pemikiran orang kaya. Baca Lanjutannya »

Ayah Kiyosaki berpendapat bahwa kesuksesan seseorang adalah ketika dia bisa bersekolah tinggi dengan prestasi yang hebat, dan mendapatkan pekerjaan yang bagus dengan gaji yang tinggi. Sedangkan ayah angkatnya berfikir bahwa kesuksesan akan dicapai jika kita lebih banyak memiliki asset daripada pengeluaran. Kiyosaki menyebut pemikiran ayah kandungnya sebagai pemikiran orang miskin, sedangkan pemikiran ayah angkatnya adalah pemikiran orang kaya.
Beberapa point yang ditekankan dalam buku Rich Dad Poor Dad ini adalah :
1. Orang kaya tidak bekerja untuk uang
Kebanyakan orang berfikir bahwa semakin tinggi sekolah, semakin kita bekerja keras, maka keuangan kita akan semakin aman. Maka dalam pikiran orang kaya, hal ini adalah kekliruan. Orang selamanya akan memburu uang dan tergantung pada orang lain. Justru orang kaya berpendapat bahwa uanglah yang harus mengejar dia, dengan cara membangun asset. Aset tersebut bisa berupa kepercayaan, kertas (paper asset), property, dsb.
2. Mengajarkan melek financial sedini mungkin.
Pelajaran sangat penting bagi seorang anak, yaitu cara mendapatkan uang yang benar dan mudah, sangat jarang diajarkan di sekolah. Padahal melek financial ini ini harus diajarkan sedini mungkin dan berkelanjutan. Tapi bagi kita yang sudah terlanjur awam mengenai ini, sangat dianjurkan untuk mengejar ketertinggalan kita. Pengetahuan umum seperti akuntansi, pembukuan, perpajakan, dsb. seharusnya menjadi kebutuhan wajib bagi yang ingin melek financial.
3. Uruslah bisnis Anda Sendiri
Bekerja pada orang lain selalu beresiko. Misalnya tidak ada promosi, ada konflik atau bahkan dipecat. Sangat tidak enak menjadi pion dalam sebuah arena percaturan bisnis. Jadi mulailah membangun bisnis sendiri dengan memperbanyak asset yang kita miliki. Aset adalah sesuatu yang akan menjadi sumber pendapatan, dan bukan sumber pengeluaran. Rumah sewaanadalah asset, saham juga asset, dsb.
4. Sejarah pajak dan kekuatan korporasi
Penting untuk mengetahui seluk beluk perpajakan. Karena akan sangat tergantung pada kelancaran bisnis kita. Selain itu kekuatan korporasi akan sangat mendukung
5. Orang kaya menciptakan uang
Disini dicertitakan bagaimana Kiyosaki dan Mike berusaha mencetak uang sendiri. Ayah kayanya memberitahu bahwa begitulah orang kaya, mencetak uang sendiri, tapi harus dengan cara yang legal. Artinya orang kaya selalu melihat peluang apapun yang bisa dijadikan uang. Apa yang tidak bisa dilihat orang lain, dia bisa lihat dan prediksi.
6. Bekerja untuk belajar, jangan bekerja untuk uang
Sudah jelas bahwa jika kita terpaksa harus bekerja pada orang lain, jadikanlah tempat itu sebagai tempat belajar. Bagaimana sebuah manajemen dijalankan, keuangan, pengelolaan SDM, dsb.
Masih banyak yang bisa kita ambil dari buku ini. Cara penulisan yang ringan, sanga t enak dibaca. Terlepas dari adanya kontroversi tentang buku ini (bahwa cerita keluarga Kiyosaki ini karangan belaka), tapi Kiyosaki sendiri berpendapat, bukankah Harry Potter juga fiksi ? kenapa dipermasalahkan. So, selama ada manfaatnya bagi kita…why not…Biasanya buku ini dijadikan referensi bagi yang ingin pindah kuadran.
Kuadran-kuadran tersebut adalah :
1. Kuadran pertama : Employee
2. Kuadran kedua : Self employee
3. Kuadran ketiga : Bisnisman
4. Kuadran keempat : Investor
Mengenai kuadran-kuadran ini, dibahas dalam buku yang terpisah.
Label: bisnis, buku, resensi, review
hehehe...setiap orang punya zona kenyamanan masing2 kan ya..kalau dah nyaman jadi employee ya ga apa-apa...tapi selama ada kemauan yang lain, Insya Allah ada jalan juga...betul ga ?
tx comment nya ya...
8:35 AM
ASUKURAP mengatakan...
Kalau semua orang jadi investor trus yg nanam jagung untuk dimakan siapa?
Jangan ditelan mentah-mentah, hidup bukan hanya untuk menjadi kaya raya.
Ada cara lain untuk menjadikan hidup lebih berarti.
Petani juga banyak jasanya, kalau tidak ada mereka kita semua binasa
9:32 AM
Adreena Indonesia mengatakan...
keren review buku rich dad poor dad nya gan :)
3:59 PM
Buy Contact Lenses mengatakan...
Awesome work.Just wished to drop a comment and say i'm new your journal and adore what i'm reading.Thanks for the share
4:02 PM
Giantoputera mengatakan...
Betul pendapat anda..tetapi itu hanya pembenaran,yang secara tak langsung kita cukup jadi orang biasa2 saja,sebab jika kita kaya raya kita masih bisa kok menanam jagung,tinggal nyuruh orang buat nanam,kita yang bayar mereka,,robeth t.kiyosaki mengajak kita untuk melek keuagan,agar kita bisa memberikan banyak manfaat.
12:42 AM
Klo membaca buku tersebut pasti semua tidak akan mau jadi employer soalnya di kuadran yag terbawah.... tapi gimana klo kesempatan dan rezeki orang 2 berbda-beda asal sudah bisa makan aja alhamdulillah...:D
http://www.infogue.com/bisnis_keuangan/resensi_rich_dad_poor_dad_robert_t_kiyosaki_/
4:38 PM